Kamis, 13 Februari 2014

14 februari 2014



Hari ini hari tanggal 14 februari. Valentine.. :)
 
Yang terkasih arya, di hari kasih sayang ini tentunya aku ingin mengungkapkan setiap halaman yang telah penuh dengan tinta kasih sayang, setiap butiran air mata bahagia karna memilikimu, dan setiap binar senyum yang telah kau ciptakan di wajahku.

Aku tidak dapat meramal masa depan untuk selalu mencintaimu, tapi aku akan selalu berusaha untuk selalu mencintaimu dan tetap berada disampingmu dalam setiap keadaan. Aku tidak sempurna, tapi aku akan selalu berusaha menjadi yang terbaik untuk priaku yang tercinta.

Setiap harapan yang kita buat, selalu terbingkai indah dalam memoriku. Berharap suatu saat nanti harapan itu akan menjadi kenyataan. Yang manis :)

Saat “kamu” dan “aku” berubah menjadi “kita”, saat itu pula kasih sayangku mengalir sedikit demi sedikit hingga kini memenuhi wadah cinta kita. Dan saat itu juga usahaku selalu mmeningkat untuk menjaga agar “kita” tetap menjadi “kita”. 

Kasih, aku berharap hangatnya pelukanku, dan lembutnya sentuhanku dapat selalu kau terima dengan senyuman. Selamat hari kasih sayang my sweetest sugar! Semoga hubungan kita semakin berkembang menjadi bunga yang indah disetiap musimnya. Aku mencintaimu.

With love,
Your lady

Selasa, 11 Februari 2014

...



Siang yang tak berbintang, Malam yang tak bercahaya. Bukan aku menghkianati takdir, bukan pula mengabaikan keindahan.
Seribu tanya yang tak pernah kutemu jawabnya. Seribu asa yang membabi buta. Bagai air dalam gersangnya padang pasir, bagai hujan dalam teriknya matahari.
Semua resah yang menyelimuti hati, tak kusangka akan sekuat baja. Selalu mengelilingi harapanku tanpa mereka tau bahwa aku telah penat.
Teriakan teriakan kecil dibalik kebesaran hati yang selalu mencoba memancarkan keteguhan. Tetesan tetesan air mata dibalik binar senyum palsu.
Aku tidak berbohong. Tidak, bukan berbohong! Aku hanya menyimpan. Aku tidak pula bersedih, aku hanya menutup.
Mungkin lemari kegelisahanku telah penuh. Mungkin penutup kekecewaanku telah habis. Kakiku telah sampai di ujung jalan. Aku hanya melihat jurang yang terjal, kabut hitam yang menutup pandangan.
Aku ingin teriak, aku ingin menguras seluruh kekecewaanku, aku ingin menghentikan langkahku sejenak.
Mungkin malam ini akan ku ikatkan kakiku pada pohon jati agar langkah ini dapat terhenti. Aku lelah...
NF