Selasa, 11 Februari 2014

...



Siang yang tak berbintang, Malam yang tak bercahaya. Bukan aku menghkianati takdir, bukan pula mengabaikan keindahan.
Seribu tanya yang tak pernah kutemu jawabnya. Seribu asa yang membabi buta. Bagai air dalam gersangnya padang pasir, bagai hujan dalam teriknya matahari.
Semua resah yang menyelimuti hati, tak kusangka akan sekuat baja. Selalu mengelilingi harapanku tanpa mereka tau bahwa aku telah penat.
Teriakan teriakan kecil dibalik kebesaran hati yang selalu mencoba memancarkan keteguhan. Tetesan tetesan air mata dibalik binar senyum palsu.
Aku tidak berbohong. Tidak, bukan berbohong! Aku hanya menyimpan. Aku tidak pula bersedih, aku hanya menutup.
Mungkin lemari kegelisahanku telah penuh. Mungkin penutup kekecewaanku telah habis. Kakiku telah sampai di ujung jalan. Aku hanya melihat jurang yang terjal, kabut hitam yang menutup pandangan.
Aku ingin teriak, aku ingin menguras seluruh kekecewaanku, aku ingin menghentikan langkahku sejenak.
Mungkin malam ini akan ku ikatkan kakiku pada pohon jati agar langkah ini dapat terhenti. Aku lelah...
NF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar