Selasa, 16 September 2014

lost



Malam ini terasa lebih gelap dari biasanya, bintangku terlihat redup. Bulanpun enggan menyapa. Cahaya yang biasa kudapat hilang entah kemana, senyum yang biasa kupancarkan seakan enyah tak berbinar. Dia hilang tanpa kabar.

Seperti biasanya, hujan tidak pernah turun, hanya mendung. Seperti biasanya, gunung tak pernah berguncang, hanya asap. Semua terendap, semua tertahan.

Bukan air di gurun pasir atau hujan dimusim kemarau. Namun semua seolah fatamorgana. Fatamorgana yang kulihat selalu meyakini hati, menipu pandangan dan pendengaranku. Aku terlalu percaya.

Aku ingin tertidur ratusan tahun seperti putri tidur yang terbangun karna ciuman seorang pangeran. Melewati semua malam yang gelap, musim hujan, gunung meletus, bahkan tsunami sekalipun. Hingga ketika aku terbangun, yang kulihat adalah matahari yg cerah, malam yang berbintang, pepohonan yang rindang dan lautan yang riang bermain dengan ombaknya. 

Aku kecewa...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar